New Normal ? Basiii…

Belakangan ini kita disodorkan sebuah Istilah baru, “New Normal”. Berbagai sudut pandang mencoba menafsirkan istilah baru tersebut. Mulai dari yang resmi merujuk pada keterangan pemerintah yang mengeluarkan istilah tersebut,

Definisi new normal adalah skenario untuk mempercepat penanganan COVID-19 dalam aspek kesehatan dan sosial-ekonomi. Pemerintah Indonesia telah mengumumkan rencana untuk mengimplementasikan skenario new normal dengan mempertimbangkan studi epidemiologis dan kesiapan regional.

Baca selengkapnya di artikel “Apa Itu New Normal dan Bagaimana Penerapannya Saat Pandemi Corona?”, https://tirto.id/fCSg

Sementara arti kata Normal itu sendiri adalah

normal /nor·mal /a 1 menurut aturan atau menurut pola yang umum; sesuai dan tidak menyimpang dari suatu norma atau kaidah; sesuai dengan keadaan yang biasa; (Kamus Besar Bahasa Indonesia)

Ada kata kunci dalam pengertian Normal yaitu menurut pola yang umum dan keadaan yang biasa. Sesuatu bisa dikatakan normal jika mengikuti pola yang umum dan jadi hal yang biasa.

Jadi sesuatu yang normal adalah sesuatu yang sudah jadi kebiasaan, sudah membentuk pola umum. Contohnya di masyarakat perkotaan adalah normal makan di restoran setiap hari tapi bagi masyarakat di pedesaaan makan di restoran adalah hal yang spesial karena tidak setiap hari bisa mereka lakukan. Atau jika berdasarkan periode waktu, sampai 2015 menggunakan Blackberry adalah sebuah kenormalan bagi masyarakat yang mempunyai akses telekomunikasi. PIN BBM menjadi sebuah second ID. memasuki 2015 sampai 2020 ini, platform chat Whatsapp menggantikan posisi BBM. pake BBM justru dianggap kuno. Whatsapp jadi sebuah hal yang normal. BBM tidak normal. Padahal sebelumnya menggunakan BBM adalah normal dan menggunakan Whatsapp justru tidak normal.

Atau jika kita kaitkan dengan gaya hidup, pada tahun 80-90an, isi saku celana atau barang bawaan wajib kita saat bepergian cuma dompet saja bagi laki-laki. Memasuki tahun 2000-an sudah ada tambahan Handphone. Tidak normal rasanya jika seseorang tidak membawa handphone.

saya tidak mengambil contoh perubahan peradaban dari masa kegelapan, aufklarung, sampe masa industri 4.0 ini. karena mungkin akan terlalu jauh contohnya.


Sebenarnya kita sudah sering memasuki fase yang disebut New Normal tersebut. setiap perubahan akan membawa kita ke fase New Normal. Namun bedanya dengan New Normal sekarang adalah proses perubahannya yang sangat cepat. Kita tiba-tiba harus merubah banyak hal dalam berperilaku.

Jadi kalo sekarang muncul konsep New Normal, bagi saya itu adalah konsep basi. Bukan sesuatu yang baru. Yang baru hanyalah perubahan perilaku yang harus diikuti karena kondisi yang “memaksa”.
Kalo pun tetap akan menggunakan istilah New Normal, mungkin perlu ditambahkan angka urut di belakangnya. New Normal 5.0 misalnya. Untuk membedakan dengan New Normal 1.0, New Normal 2.0, New Normal 3.0 dan New Normal 4.0. Jika dianalogikan ini seperti proses update Aplikasi saja dengan fitur baru 🙂

Para ahli nanti pasti bisa memetakan periode New Normal ini. Tentu dengan data-data dan analisa yang lebih kuat.

Oleh karena itu tidak usah gagap dan gamang dengan New Normal. Kita hanya perlu beradaptasi dengan sesuatu yang baru. Proses yang sebenarnya sudah sering kita lakukan. New Normal 5.0 kita hanya perlu membiasakan diri untuk jaga kebersihan (hal yang sejak duluuuuu sekali sudah diharuskan), menggunakan masker dan jaga jarak agar tidak terlalu dekat dengan yang lain. Bagi saya yang tidak suka berada dalam keramaian, jaga jarak ini jadi legitimasi untuk kenyamanan saya tersebut

Selamat datang di New Normal 5.0,

Update terbaru :

  • Wajib Menggunakan Masker
  • Wajib Menjaga Kebersihan
  • Jaga Jarak

TIPS MENGALAHKAN JOKOWI

Pada masanya Yahoo + Yahoo Messenger -nya, Friendster, Multiply, Blackberry + BBM nya adalah standar hidup netizen. Sangat berjaya mereka saat itu. tiada duanya. nyaris tak ada netizen yg tidak menggunakan aplikasi dan gadget pendukungnya.

lalu muncullah Facebook yg lebih fleksibel dan powerfull. Friendster perlahan-lahan tewas. Apakah saat itu Facebook mengalahkan Friendster dengan menjelek-jelekan Friendster? Tentu tidak. dia muncul begitu saja dan pengguna berpaling begitu saja dari Friendster.

<!–more–>

di lain sisi, Google muncul sebagai mesin pencari menjadi alternatif selain Yahoo yg sangat meraja sebagai mesin pencari selain altavista, dll. tak berapa lama sekitar tahun 2005 Google melahirkan layanan email yg bernama Gmail. Keberadaan Google beserta layanan turunannya pelan-pelan menggerus kekuasaan Yahoo sebagai mesin pencari + layanan email paling populer se jagad raya. Hingga akhirnya 17 Juli 2018 lalu, Yahoo secara resmi menutup layanan Yahoo Messenger yg sdh melegenda.
Google sekarang seperti pendekar tiada tanding. hampir segala lini di dunia per-internet-an dikuasainya.
Lalu apakah keberhasilan Google tersebut tercapai dengan jalan black campaign atau menjelek-jelekan lawannya?
Tidak sama sekali. mereka lebih fokus pada pengembangan produknya.

Demikian juga dengan Blackberry. PIN BBM dulu adalah identitas digital yg wajib hukumnya selain No HP bagi para pengguna smartphone. kalo gak make Gadget Blackberry + layanan BBM dijamin ketinggalan dan terasing dari pergaulan maupun dari komunikasi di pekerjaan.
lalu pelan-pelan muncul Android yg open source. Pelan-pelan OS mobile produk Google ini menyebar tak tertahankan lagi. hingga akhirnya BBM menyerah dan membuat layanan BBM berbasis Android. Dari titik inilah awal kekalahan BB dan BBM nya. pelan tapi pasti pengguna meninggalkan BBM dan beralih ke layanan Android.
Apakah keberhasilan Android-nya Google menjadikan Blackberry dan BBM nya barang kenangan tsb krn strategi black campaign? mereka lebih fokus pada pengembangan produknya daripada sibuk menjelek-jelekan BB + BBM.

masih banyak contoh lain seperti Nokia, Kodak, dll. Mereka dikalahkan oleh kompetitor yg menawarkan solusi dan produk yg lebih menarik. apakah produk mereka jelek? mengutip pernyataan CEO Nokia, “Kita tidak membuat kesalahan, tetapi kita tetap kalah”.

Jelang Pilpres 2019, kondisi perpolitikan Indonesia makin panas. Keriuhan antar kubu semakin memanas walau tidak pernah reda sejak Pilpres 2014 lalu.
kubu Jokowii lebih banyak memunculkan hasil kerja dan apa yg akan dikerjakan untuk bangsa ini
sementara itu kubu Prabowo lbh sering menggunakan materi kampanye dgn objek Jokowi. Tentang Janji Jokowi, tentang hutang Jokowi, tentang Sarung Jokowi, tentang kebijakan Jokowi, apa pun tentang Jokowi.
sementara sangat jarang – jika tidak bisa mengatakan tidak ada – saya menemui solusi atau action plan dari kubu Prabowo utk mengatasi masalah bangsa ini dan bagaimana memajukan bangsa ini selain retorika-retorika diplomatis.

Jika kubu Prabowo ingin menang pada Pilpres 2019 nanti, sebaiknya perbanyaklah kampanye ttg apa yg bisa mereka tawarkan sebagai obat untuk bangsa ini. Jangan cuma solusi abstrak seperti #2019GantiPresiden. tawarkan solusi yg kongkrit dan tidak mengawang-awang.
dan satu lagi, jgn fokus sama Jokowi terus hingga lupa menghasilkan solusi-solusi kongkrit utk menjadikan bangsa ini lebih maju.

Saya yakin jika solusi kongkrit nya lebih masuk akal dan jelas visi misinya ke depan, rakyat Indonesia tdk akan sungkan utk meninggalkan Jokowi dan memilih Prabowo atau siapapun Capres nanti.

Tanjung, 21 Juli 2018

yudifebrianda.wordpress,com

[FOTO] Aruh Buntang Memali – Dayak Deah

Aruh buntang Memali adalah upacara kematian yang dilakukan oleh masyarakat Dayak Deah. Aruh (upacara) ini bertujuan untuk mengantarkan arwah orang yang sudah meninggal menuju kehidupan berikutnya. Upacara ini juga merupakan simbol bakti dan rasa hormat dari mereka yang masih hidup kepada leluhur yang sudah meninggal. Ritual pemanggilan dewa di atas merupakan fase awal dari pelaksanaan aruh buntang. Setelah para dewa dipanggil, pohon kelapa yang menjadi tempat semayam tersebut kemudian dikelilingi dengan sesajen yang telah diberi mantra. Setelah itu, barulah pelaksanaan aruh boleh dilakukan.

Sumber : http://lulabipenghitamlangit.blogspot.co.id/2014/03/aruh-buntang-sebuah-perayaan-untuk-para.html


Lokasi : Desa Pangelak, Kec. Upau, Kab. Tabalong, Kalimantan Selatan

 

mambuntang upau 01mambuntang upau 05mambuntang upau 07mambuntang upau 09mambuntang upau 10

[FOTO] Aruh Buntang Gawe – Dayak Ma’anyan, Warukin

Inilah kali pertama melihat langsung upacara adat Dayak yang mereka sebut Aruh. Aroma ritual sangat kental tercium ketika memasuki area Aruh. Terasa sekali mistisnya. Terutama sekali karena Aruh kali ini adalah Aruh Buntang Gawe, upacara adat mengantarkan roh nenek moyang ke kahyangan.

Pada 5 September 2013 adalah hari puncak dimana tengkorak leluhur dibawa dari makamnya ke area ritual yang telah disiapkan di sebuah teras rumah. berbagai macam sesaji telah disiapkan. Sementara Balian, “dukun adat” yang memiliki keahlian dalam hal mantra dan gaib” sibuk membacakan berbagai mantra dan menyiapkan ritual puncak. Tak lama berselang datang rombongan membawa sebuah kotak yang berisi tengkorak leluhur. Beberapa orang mulai nampak trance. Kotak berisi tengkorak tersebut dibawa lari keliling rumah beberapa kali sebelum dibawa ke area utama. Di sini mereka mulai menari mengelilingi tiang utama di area utama Aruh dengan diiringi irama musik yang cenderung statis. Satu per satu yang menari trance dan digantikan oleh yang lain.

 

all about kalimantan 05IMG_0192IMG_0228IMG_0295IMG_0328IMG_0378IMG_0388IMG_0392IMG_0493IMG_0499IMG_0514